Terupdate

Updated: Harga Batu Bara Tertekan Akibat Kebijakan Energi Bersih Eropa

Harga batu bara global terus mengalami tekanan akibat proyeksi menurunnya permintaan serta kebijakan Eropa yang semakin berkomitmen untuk beralih ke energi bersih. Negara-negara Eropa, termasuk Jerman, perlahan-lahan meninggalkan penggunaan energi fosil, khususnya batu bara, dalam upaya mereka untuk mengurangi emisi karbon dan mengadopsi energi terbarukan.

Menurut dokumen yang dirilis oleh Kementerian Ekonomi dan Energi Jerman, pembangkit listrik hidrogen yang baru dan modern akan menggantikan pembangkit listrik bertenaga batu bara.

“Semakin cepat pembangkit listrik hidrogen yang baru dan modern ditambahkan, semakin cepat pula pembangkit listrik bertenaga batu bara di Jerman akan ditutup,” demikian pernyataan dalam dokumen tersebut.

Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa pasar mekanisme kapasitas komprehensif akan beroperasi pada tahun 2028, yang akan membayar produsen energi yang fleksibel untuk bersiap siaga saat produksi energi terbarukan gagal.

Strategi ini diharapkan akan diimplementasikan menjadi undang-undang dalam waktu dekat. Menteri Ekonomi dan Energi Jerman, Robert Habeck mengatakan bahwa tender untuk proyek-proyek energi ini dapat dimulai sebelum akhir tahun, meskipun dokumen kementerian tersebut memperkirakan awal tahun 2025 sebagai waktu yang lebih realistis.

Selain pengaruh kebijakan Eropa, harga batu bara juga stagnan akibat melemahnya permintaan dari India yang sejalan dengan datangnya musim hujan. Musim hujan di India biasanya mengurangi kebutuhan akan batu bara untuk pembangkit listrik, karena banyak pembangkit listrik tenaga air yang mulai beroperasi penuh selama periode ini.

Kombinasi antara kebijakan energi bersih di Eropa dan penurunan permintaan dari India telah menciptakan tekanan signifikan terhadap harga batu bara di pasar global. Analis energi memprediksi bahwa harga batu bara akan terus berada dalam tren penurunan selama kebijakan transisi energi ini diterapkan secara konsisten.

Transisi energi yang terjadi di Eropa dan negara-negara lain menunjukkan komitmen kuat untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Meskipun hal ini berdampak negatif pada harga batu bara saat ini, dalam jangka panjang, diharapkan dapat menciptakan pasar energi yang lebih berkelanjutan dan stabil.

Dengan perubahan besar ini, produsen batu bara global perlu mempertimbangkan strategi baru untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang semakin dipengaruhi oleh kebijakan lingkungan dan perubahan permintaan global.

Demikian informasi seputar kabar terbaru soal harga batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mehranschool.Org.