Investasi News

PLTA Kayan Tetap Junjung Tinggi Kearifan Lokal

Dalam rangka pembangunan PLTA Kayan, KHE berencana memindahkan dua desa.

Ke depannya, Indonesia akan memiliki PLTA terbesar se-Asia Tenggara. Melalui PT Kayan Hidro Energy (KHE), PLTA Kayan akan mulai dibangun akhir tahun 2019 ini. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan berada di Kecamatan Peso, Kalimantan Utara (Kaltara).

Dalam pembangunanya, pemerintah memang akan memindahkan dua desa. Desa tersebut yaitu Desa Long Lejuh dan Long Peleban, Kecamatan Peso. Penduduk dari dua desa tersebut akan dipindahkan ke tempat yang telah dipilihkan.

Untuk pembangunan PLTA Kayan, masyarakat dipindahkan ke tempat yang baik

Terkait pembangunan PLTA, Bupati Bulungan harap kelengkapan desa jadi perhatian utama KHE (kabarone.com)

Pemindahan tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Manager Operasional KHE, Roni. Seperti yang dikutip dari Radar Kaltara, Roni mengatakan bahwa tempat relokasi akan disesuaikan dengan permintaan dari masyarakat.

“Jadi, di bendungan satu itu ada dua desa yang akan kami relokasi. Tempat relokasi yang baru juga kami sesuaikan dengan permintaan dari masyarakat dua desa tersebut,” ujar Roni, Kamis (15/8).

Roni juga mengungkapkan, di lokasi baru terdapat akses jalan yang memadai. Sehingga penduduk yang dipindahkan tidak akan ketinggalan infratruktur.

“Nantinya di lokasi yang baru itu juga akan dilewati akses rencana pembangunan Kayan II. Jadi, dua desa itu tidak akan ketinggalan infrastruktur. Khususnya infrastruktur jalan, sehingga nantinya masyarakat bisa melalui akses darat,” ungkap Manager Operasional KHE.

Selain infrastruktur, KHE juga menjamin bahwa relokasi tetap mempertahankan kearifan lokal dari dua desa yang dipindahkan. Roni juga menjelaskan dampak positif lain dari dibangunnya PLTA Kayan.

Kalau damapk, kata Roni, sebenarnya banyak sekali dampak positifnya. Pasalnya, bendungan itu sendiri potensial menjadi tempat wisata.

“Sebelumnya teman-teman yang ada di Peso juga sudah kami ajak studi ke Tiongkok untuk melihat apakah nantinya setelah ada bendungan, sosial masyarakat akan maju atau tidak,” ungkapnya lagi.

Roni juga yakin bahwa nantinya, dua desa yang dipindahkan bisa lebih maju dibandingkan dengan desa lain. Salah satu peningkatan akan terlihat dari pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat disebut akan meningkat jika di lokasi itu ada penghasilan pendapatan.

“Jadi, dengan adanya PLTA ini banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” kata Roni.

Bupati Bulungan, H. Sudjati, juga mengatakan hal yang serupa. Dilansir dari jawapos.com, ia mengatakan bahwa studi relokasi dua desa sudah dilakukan. Saat ini hanya menunggu proses relokasi saja.

“Setiap rumah juga telah dilakukan pendataan dari pihak KHE,” kata H. Sudjati.

KHE juga disebut telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang akan di relokasi karena pembangunan PLTA Kayan. Dalam proses relokasi tersebut, Pemkab Bulungan juga akan melakukan peninjauan ke lokasi yang akan direlokasi. Bupati Bulungan berharap kelengkapan desa jadi perhatian utama pihak KHE.