Terupdate

Transportasi Energi Hijau Jadi Solusi Masa Depan yang Ditekankan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo menyoroti pentingnya pemerintah daerah berperan aktif dalam pengembangan transportasi energi hijau secara massal. Dalam pertemuan dengan para gubernur dan Penjabat (Pj) Gubernur di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinannya atas buruknya kualitas udara di Jakarta.

Ia menekankan perlunya percepatan dalam membangun sistem transportasi energi hijau yang ramah lingkungan guna mengatasi polusi dan kemacetan yang semakin parah.

“Indeks kualitas udara Jakarta masih berada pada angka 190-200, jauh di atas batas maksimal yang hanya 50,” ujar Jokowi. Meskipun Jakarta telah memiliki berbagai moda transportasi seperti MRT, LRT, dan kereta cepat, kualitas udara tetap buruk. Hal ini menjadi peringatan bagi kota-kota lain yang mulai mengalami masalah serupa.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi menekankan perlunya perencanaan yang matang dalam pengembangan transportasi massal. Salah satu opsi yang diusulkan adalah Autonomous Rail Transit (ART), yang dinilai lebih terjangkau dibandingkan MRT dan LRT.

Dengan biaya pembangunan yang jauh lebih rendah, yaitu Rp74 miliar untuk tiga gerbong dan biaya operasional bulanan sebesar Rp500 juta, ART dapat menjadi solusi bagi pemerintah daerah yang ingin berinvestasi dalam transportasi energi hijau.

Namun, Jokowi juga mengingatkan tantangan yang dihadapi dalam membangun dan mengoperasikan sistem transportasi massal. Ia menyoroti bahwa proyek-proyek besar seperti MRT, LRT, dan kereta cepat sering kali menimbulkan kerugian finansial. Sebagai contoh, MRT Jakarta memerlukan subsidi dari APBD sebesar Rp800 miliar per tahun hanya untuk biaya operasional.

Presiden Jokowi menekankan bahwa jika seluruh jalur MRT Jakarta selesai dibangun, beban APBD akan meningkat hingga sekitar Rp4 triliun per tahun.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa investasi dalam transportasi massal adalah pilihan yang lebih bijaksana dibandingkan harus menanggung kerugian tahunan akibat kemacetan yang mencapai Rp65 triliun, dan lebih dari Rp100 triliun untuk wilayah Jabodetabek.

Presiden Jokowi berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah nyata dalam berinvestasi pada sistem transportasi energi hijau. Langkah ini dianggap penting tidak hanya untuk meningkatkan kualitas udara, tetapi juga untuk masa depan yang lebih berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Demikian informasi seputar pengembangan transportasi energi hijau di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mehranschool.Org.