Terupdate

Interkoneksi Energi ASEAN: Transformasi Arifin Tasrif untuk Ketahanan Energi dan Pembangunan Berkelanjutan

Ramai-ramai pembahasan soal interkoneksi energi ASEAN. Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Indonesia, Arifin Tasrif telah mengungkapkan pentingnya interkoneksi energi antar negara-negara anggota ASEAN. Pada ASEAN High-Level Dialogue di World Hydropower Congress 2023, beliau memaparkan bahwa upaya ini akan membawa manfaat besar bagi seluruh kawasan. Interkoneksi energi antar negara ASEAN merupakan salah satu fokus utama yang dicanangkan Indonesia dalam kepemimpinan ASEAN-nya. Tujuan utama keketuaan Indonesia adalah mencapai ketahanan energi melalui interkoneksi energi yang berkelanjutan.

Menurut Menteri Arifin, beberapa manfaat dari interkoneksi energi ASEAN termasuk peningkatan reliabilitas sistem energi, peningkatan penggunaan energi terbarukan, dan solusi terhadap ketidaksesuaian antara permintaan energi dan sumber energi yang tersedia.

Deklarasi yang dihasilkan dari pertemuan 41st ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM-41) telah menetapkan target yang ambisius bagi setiap negara anggota ASEAN. Mereka berkomitmen untuk terhubung melalui proyek ASEAN Power Grid dan Trans ASEAN Gas Pipeline hingga tahun 2045.

Perkembangan interkoneksi energi ASEAN, khususnya melalui ASEAN Power Grid, memiliki peran krusial dalam mendukung penggunaan energi terbarukan, meningkatkan ketahanan energi, dan mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan.

Selain itu, AMEM-41 juga menandatangani Pernyataan Bersama antara negara-negara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina (BIMP) dalam pengembangan Power Integration Project (PIP) di subregional BIMP. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan visi ASEAN dalam membangun sektor energi yang berkelanjutan.

Arifin Tasrif juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki rencana untuk membangun Super Grid yang akan meningkatkan konektivitas dan mengurangi intermitensi kelistrikan di lima pulau besar Indonesia. Interkoneksi ini akan memungkinkan optimalisasi pemanfaatan sumber energi terbarukan dan menciptakan sistem energi yang lebih andal di seluruh wilayah Indonesia. Dalam konteks energi terbarukan, tenaga hidro memiliki potensi besar di Asia Tenggara. Dengan total potensi energi terbarukan mencapai 17.229 gigawatt (GW) di ASEAN, potensi energi hidro mencapai 261 GW.

Menteri Arifin Tasrif menekankan bahwa pengembangan pembangkit listrik tenaga hidro harus berfokus pada keberlanjutan, dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat lokal dan kelestarian ekosistem. Kemajuan teknologi dan perbaikan dalam desain proyek dan manajemen menjadi kunci untuk mewujudkan visi ini. Komitmen Indonesia dalam mendorong interkoneksi energi ASEAN sebagai upaya untuk mencapai ketahanan energi dan berkontribusi pada transisi energi yang berkelanjutan di kawasan ASEAN.

Demikian informasi seputar interkoneksi energi ASEAN. Untuk berita news dan terkini lainnya hanya di Mehranschool.org.