Contents
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa meskipun total neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus pada semester I 2025, sektor migas justru mengalami defisit signifikan. Neraca dagang sektor migas tercatat defisit sebesar US$8,93 miliar atau sekitar Rp145,6 triliun, meskipun ada penurunan defisit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Defisit Neraca Dagang Sektor Migas Mengalami Penurunan
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa meskipun sektor migas masih mengalami defisit, angka tersebut menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Defisit neraca dagang sektor migas tercatat menurun sebesar US$1,27 miliar atau setara dengan Rp20,94 triliun. Pada semester I 2024, defisit sektor migas masih mencapai US$10,11 miliar.
Defisit ini terutama dipengaruhi oleh penurunan ekspor komoditas minyak mentah dan hasil minyak, yang memberikan kontribusi terbesar terhadap defisit sektor migas pada bulan Juni 2025. Meskipun demikian, komoditas nonmigas berhasil menopang surplus neraca perdagangan Indonesia dengan nilai mencapai US$28,31 miliar.
Penyumbang Surplus dan Defisit Neraca Dagang Migas
Pudji juga menjelaskan bahwa negara-negara penyumbang surplus terbesar dalam sektor migas Indonesia adalah Amerika Serikat, yang mencatat surplus US$8,57 miliar, diikuti India dengan US$6,59 miliar, serta Filipina dengan US$4,40 miliar.
Sebaliknya, negara yang menyumbang defisit terbesar adalah China dengan nilai mencapai US$9,73 miliar, disusul oleh Singapura dan Australia.
Meskipun total neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus, sektor neraca dagang sektor migas masih mengalami defisit yang signifikan. Namun, penurunan defisit ini menunjukkan adanya perbaikan di sektor migas, meskipun komoditas minyak mentah dan hasil minyak masih menjadi penyebab utama defisit. Surplus neraca perdagangan Indonesia didorong oleh sektor nonmigas, yang terus menunjukkan kinerja positif.
Demikian informasi seputar neraca dagang sektor migas. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mehranschool.Org.