Terupdate

Pendanaan Hijau Internasional: Penguatan Komitmen Indonesia dalam Transisi Energi

Pendanaan hijau internasional semakin memperkuat komitmen Indonesia dalam transisi energi menuju sumber energi terbarukan. Anggota Komisi XII DPR RI, Mukhtarudin, menyampaikan bahwa masuknya pendanaan hijau skala besar dari mitra internasional menunjukkan bahwa dunia mengakui Indonesia sebagai pemain penting dalam transisi energi global.

Hal itu menjadi kabar baik bagi daerah seperti Kalimantan dan Kalimantan Tengah, yang memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.

Dalam dua pekan terakhir, Indonesia berhasil mengamankan lebih dari 29 miliar dolar AS dari dua mitra internasional utama: World Bank Group dan pemerintah Arab Saudi. Pendanaan hijau internasional menjadi bukti konkret dukungan terhadap agenda transisi energi Indonesia yang semakin berkembang.

Salah satu komponen utama dari pendanaan ini adalah pengembangan energi bersih dan terbarukan, yang mendukung akses energi di daerah-daerah yang masih mengalami keterbatasan.

Pendanaan Hijau Internasional dari World Bank dan Arab Saudi Percepat Akses Energi Bersih

World Bank bersama mitranya telah menyetujui skema pendanaan hijau sebesar 2,13 miliar dolar AS. Dana tersebut difokuskan pada pengembangan energi terbarukan, terutama tenaga surya dan angin, di Kalimantan dan Sumatra.

Proyek itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas hingga 540 megawatt (MW), serta memperbaiki infrastruktur jaringan distribusi listrik dan akses energi bagi lebih dari 3,5 juta masyarakat. Hal tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi keterbatasan energi di wilayah pelosok, terutama di Kalimantan Tengah.

Selain World Bank, investasi besar juga datang dari pemerintah Arab Saudi yang menyetujui komitmen investasi sebesar 27 miliar dolar AS. Dana ini disalurkan melalui Dana Investasi Publik (PIF) dan perusahaan energi ACWA Power.

Investasi itu akan difokuskan pada pengembangan energi terbarukan skala besar, pembangunan jaringan transmisi modern, serta hilirisasi petrokimia nasional. ACWA Power telah memulai desk koordinasi dengan Danantara untuk memetakan proyek-proyek potensial di wilayah Indonesia timur dan tengah.

Kesimpulan

Pendanaan hijau internasional yang diperoleh Indonesia melalui mitra seperti World Bank dan Arab Saudi membuka peluang besar untuk mempercepat transisi energi menuju sumber energi terbarukan.

Dengan adanya investasi yang signifikan ini, Indonesia dapat meningkatkan akses energi bersih di wilayah-wilayah yang membutuhkan, serta memperkuat sektor energi terbarukan sebagai bagian dari agenda pembangunan jangka panjang. Pemerintah Indonesia harus memastikan realisasi investasi ini berjalan secara inklusif, mendukung daerah-daerah non-Jawa yang memiliki potensi besar dalam pengembangan energi.

Demikian informasi seputar pendanaan hijau internasional. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mehranschool.Org.