Perusahaan energi global terkemuka, Shell Plc, kini menghadapi tantangan besar dalam mengelola pengiriman migas melalui kawasan Timur Tengah, khususnya di sekitar Iran. CEO Shell, Wael Sawan mengungkapkan kewaspadaannya terhadap potensi gangguan pada jalur pengiriman migas di Iran yang melintasi Selat Hormuz, sebuah titik strategis bagi perdagangan global.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara Japan Energy Summit & Exhibition di Tokyo pada Kamis (19/6).
Ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran, yang juga melibatkan gangguan sinyal navigasi di sekitar Teluk Persia, memperburuk situasi. Sawan mengungkapkan bahwa gangguan sinyal navigasi menjadi salah satu hambatan besar dalam pengiriman migas.
“Kami memantau dengan cermat kondisi di perairan sekitar Iran, karena gangguan tersebut dapat menghambat jalur yang menghubungkan hampir seperempat perdagangan minyak dunia,” ujar Sawan.
Jalur Pengiriman Migas di Iran Bikin Pengusaha Rugi?
Selat Hormuz menjadi salah satu jalur pengiriman migas utama, dengan 20% pengiriman gas alam cair (LNG) juga melalui selat ini. Meski jalur ini masih terbuka, namun adanya gangguan sinyal dan ketegangan politik yang kian meningkat menyebabkan ketidakpastian.
Hal tersebut berpotensi mempengaruhi kestabilan harga minyak dan gas global.
Sawan menambahkan, “Jika jalur ini terblokir—dengan alasan apa pun—dampaknya akan sangat besar terhadap perdagangan global.”
Baca Juga: Realisasi Investasi Migas Capai US$17,54 Miliar, Pemerintah Terus Genjot Perbaikan Iklim Investasi!
Situasi ini tidak hanya memengaruhi Shell, tetapi juga perusahaan energi lainnya, termasuk trader yang kini meningkatkan kewaspadaannya. Bahkan, pemerintah Qatar telah meminta kapal tanker untuk menunggu di luar Selat Hormuz sampai proses muat siap dilakukan.
Di sisi lain, perusahaan pelayaran Jepang, Nippon Yusen KK menginstruksikan kapal-kapalnya untuk menjaga jarak aman dari garis pantai Iran, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi risiko berbahayanya jalur pengiriman migas di Iran.
Kesimpulan
Ketegangan yang berkembang di sekitar Iran memberikan dampak signifikan terhadap jalur pengiriman migas global, terutama di Selat Hormuz. Meski jalur ini masih berfungsi, gangguan sinyal dan ketidakpastian politik berpotensi mengganggu perdagangan energi internasional. Shell dan perusahaan energi lainnya terus memantau situasi ini dan menyiapkan langkah-langkah darurat.
Demikian informasi seputar jalur pengiriman migas di Iran. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mehranschool.Org.