Terupdate

Ini Strategi PGN Arahkan Indonesia ke Emisi Nol Melalui Transisi Energi Berbasis Gas Bumi!

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) (PGAS) bergerak maju dengan strategi prioritas yang kokoh untuk memperkuat peran gas bumi dalam transisi energi nasional menuju emisi nol. Strategi ini mencakup pertumbuhan terukur, adaptasi terhadap energi terbarukan, dan ekspansi ke berbagai bidang baru.

Perkuat Infrastruktur dan Jangkauan Lebih Luas

PGN memprioritaskan pertumbuhan melalui integrasi infrastruktur yang dimiliki. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan utilisasi infrastruktur dan memacu permintaan gas di masyarakat.

“Integrasi infrastruktur pipa gas yang ada menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi dan menjangkau lebih banyak konsumen,” ujar Rosa Permata Sari, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN pada Kamis (25/4/2024).

Upaya ini terbukti efektif, dengan jaringan pipa PGN meningkat 1.004 kilometer pada 2023 menjadi 12.529 kilometer, atau meningkat 8,7%. Inisiatif ini berhasil meningkatkan aliran gas bumi, terutama dari lapangan JTB melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Peningkatan juga terlihat pada sisi transmisi gas, yang naik 8% menjadi 1.444 MMSCFD selama Januari-September 2023.

Gas Bumi: Solusi Transisi Energi Terjangkau dan Ramah Lingkungan

Lebih lanjut, Rosa mengungkapkan bahwa strategi prioritas PGN ini juga menjamin pasokan gas yang terjangkau bagi masyarakat dibandingkan dengan sumber energi lain seperti minyak bumi. Data menunjukkan bahwa gas adalah komoditas energi termurah setelah batu bara per 30 September 2023, dengan harga rata-rata gas PGN sebesar US$7,39 MMBTU.

Meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan batu bara (US$5,29 MMBTU), gas memiliki emisi yang lebih rendah, menjadikannya opsi diversifikasi energi yang menarik dan ramah lingkungan. PGN juga memperkenalkan penggunaan LNG (Liquefied Natural Gas) sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan energi.

Komitmen PGN dan Dukungan Pemerintah

PGN terus mendorong pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga untuk mengurangi ketergantungan pada impor Liquefied Petroleum Gas (LPG). “Jargas tidak hanya mendukung penyaluran subsidi energi yang tepat sasaran, tetapi juga meningkatkan kemandirian energi nasional,” jelas Rosa.

Komitmen PGN terlihat jelas dalam pencapaian jargas yang signifikan. Pada 2022, jargas mencapai 40.877 SR di 12 kota/kabupaten. Angka ini meningkat menjadi 290.400 SR di 67 kota/kabupaten pada 2023 dan ditargetkan mencapai 633.930 SR pada 2024.

Sejak akhir 2023, PGN telah berdialog intensif dengan pemerintah untuk membangun hingga 2,5 juta sambungan jargas rumah tangga. Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi subsidi LPG dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi domestik.

Dukungan pemerintah terhadap program jargas diapresiasi PGN, membantu perusahaan memperoleh sumber daya komoditas dengan harga lebih murah. Melalui program ini, PGN berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan gas bumi yang terjangkau dan memperkuat kemandirian energi dalam negeri.

Dengan perencanaan matang dan kolaborasi yang kuat dengan pemerintah, PGN optimis bahwa strategi prioritas ini akan mendorong transisi energi nasional yang lebih terjangkau, terjaga pasokan, dan ramah lingkungan.

Demikian informasi seputar PT Perusahaan Gas Negara dalam hal strategi transisi energi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mehranschool.Org.