Indonesia kini berada di garis depan dalam transisi energi global melalui skema transisi energi yang didukung oleh Just Energy Transition Partnership (JETP). Skema ini dipaparkan secara komprehensif dalam East Asia Forum 2024 oleh Kepala Sekretariat JETP, Edo Mahendra sebagai contoh langkah maju dalam pembiayaan transisi energi yang berfokus pada pembangunan rendah karbon.
Melalui komitmen pendanaan sebesar 21,6 miliar dolar AS, JETP membuka jalan bagi Indonesia untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan dan penghentian dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara. Pendanaan tersebut berasal dari kerja sama dengan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG), yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang.
“Indonesia membutuhkan lebih banyak kemitraan dan dukungan untuk memastikan transisi energi yang adil dan berkelanjutan,” kata Edo soal skema transisi energi.
Ia juga menegaskan bahwa JETP ini berbeda karena melibatkan sektor swasta, sehingga semua pihak dapat terlibat sesuai aturan yang berlaku. Salah satu proyek utama yang didanai oleh JETP adalah penghentian operasi PLTU Cirebon-1 di Jawa Barat, melalui mekanisme Energy Transition Mechanism (ETM).
Program itu diharapkan dapat mempercepat pengakhiran operasi PLTU hingga tujuh tahun lebih awal, menjadi tahun 2035. Pendanaan ETM juga menjadi bagian integral dari komitmen JETP dengan nilai mencapai 2,559 miliar dolar AS.
Di samping itu, Indonesia juga menjalin kerja sama antarpemerintah dengan Singapura dalam ekspor listrik rendah karbon. Proyek ini mencakup pengiriman 4 gigawatt listrik rendah karbon ke Singapura pada 2035, dengan 50 persen di antaranya berasal dari Indonesia. Kerja sama ini akan memfasilitasi proyek pengembangan energi terbarukan, perdagangan listrik lintas negara dan skema transisi energi.
Namun, Edo juga menggarisbawahi bahwa meski pendanaan JETP telah mencapai kemajuan signifikan, sinkronisasi antara sektor pemerintah dan swasta perlu ditingkatkan. “Untuk JETP 2.0, kita membutuhkan sistem pendanaan yang lebih terorganisasi agar lebih efisien,” ujarnya.
Demikian informasi seputar skema transisi energi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mehranschool.Org.