Terupdate

PLTA Kayan Manfaatkan Potensi Sungai Kalimantan

Pembangunan PLTA Kayan akan dimulai tahun ini.

Tidak hanya dapat mencukupi kebutuhan listrik tanah air, PLTA Kayan juga akan menyokong suplai listrik Malaysia. PLTA Kayan sendiri merupakan pembangkit listrik terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

PLTA Kayan, Pembangkit Listrik Terbesar di Asia Tenggara

PLTA Kayan akan dibangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara dan ditargetkan akan memiliki kapasitas listrik sebesar 9.000 megawatt MW. Pembangunan PLTA Kayan akan dinahkodai oleh PT Kayan Hydro Energy.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Direktur Operasional Kayan Hydro Energy Khaerony mengatakan, akhir tahun ini, PLTA akan mulai kontruksi.

Sungai-sungai di Kalimantan berpotensi untuk PLTA (monkeyrockworld.com)

“Targetnya, akhir tahun ini mulai konstruksi,” ujar Khaerony dilansir dari bizlaw.id (23/8/2019).

Pembangunan PLTA Kayan membutuhkan dana yang tidak sedikit, diperlukan biaya investasi sebesar US$ 27 miliar atau sekitar Rp384,5 triliun. Sumber pendanaan sendiri berasal dari PowerChina dan Central Asia Capital Ltd.

PLTA Kayan ketika beroperasi dimaksudkan memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Kalimantan, terutama kawasan industri terpadu yang akan dibangun dalam beberapa waktu mendatang. Listrik yang dihasilkan PLTA Kayan juga akan diekspor ke Malaysia.

PLTA Kayan guna mendukung operasionalnya, akan dibangun lima buah bendungan yang dilakukan secara bertahap. Bendungan pertama dibangun dengan target dapat menghasilkan kapasitas listrik 900 megawatt.

Kemudian bendungan kedua ditargetkan dapat menghasilkan listrik berkapasitas 1.200 megawatt, bendungan ketiga dan keempat masing-masing ditargetkan menghasilkan listrik 1.800 megawatt. Terakhir bendungan kelima ditargerkan menghasilkan listrik 3.200 megawatt.

PT Kayan Hydro Energy selaku pemegang proyek PLTA Kayan menargetkan jika PLTA akan mulai beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) pada tahun 2025. Artinya pada tahun 2015 listrik dari PLTA Kayan sudah dapat digunakan lewat transmisi Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Penyelesaian pembangunan lima bendungan PLTA Kayan sendiri ditargerkan akan diselesaikan dalam kurun waktu 20-25 tahun.

“COD itu, Kayan 1 itu 2025. Target itu selesai lima cascade itu sekitar 20 tahun, 25 tahun … 2025, itu Kayan 1 sudah bisa COD, sudah bisa dipakai listriknya,” ujar Khaerony.

Memiliki kapasitas listrik 9.000 megawatt, membuat PLTA Kayan dapat dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan listrik di seluruh Kalimantan, termasuk sebuah kawasan industri terpadu, GP Tanah Kuning.

PT Kayan Hydro Energy juga akan berencana mengekspor listrik ke Malaysia. “Nantinya, listrik itu akan terkoneksi dengan sistem Kalimantan. PLN saat ini sedang bangun transmisi dari Kalbar, Kalteng, Kaltim, bahkan ke Kalimantan Utara.” Ungkap Khaerony

Listrik dari PLTA Kayan akan diekspor ke Malaysia, karena Malaysia di bagian utara masih memiliki suplai listrik yang kurang bagus, sehingga ekspor listrik akan memberikan keuntungan.