Pembangunan PLTA Kayan masuk dalam salah satu proyek strategis nasional di Kaltara.
PT Kayan Hidro Energi (KHE) akan segera memulai konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan Sumatera Utara.
Untuk melaksanakan proyek tersebut, PT KHE telah menjalin kerjasama dengan Power China dan juga dua unit usaha milik BUMN yakni PT Adhi Karya dan Pelabuhan Indonesia IV.
Perjanjian tersebut dilangsungkan di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada pertengahan Agustus lalu. Perjanjian tersebut juga diawasi langsung oleh KSP Jendral (Purn) TNI Moeldoko dan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie
Adhi Karya akan berikan service terbaik saat membangun PLTA Kayan
Direktur Operasional II PT Adhi Karya Pundjung Setya Barata tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya karena pihaknya diberi kepercayaan untuk membangun salah satu proyek strategis nasional di Kaltara ini.
“Hari ini (Kamis 15/8/2019) kita menandatangani head of agreement untuk pembangunan PLTA di Sungai Kayan,” ucap Pundjung Setya Barata. Seperti dilansir dari Businesstoday.id.
Pundjung mengungkapkan PT Adhi Karya akan memberikan service terbaik dalam pelaksanaan konstruksi pembangkit listrik berbasis tenaga hidro di Sungai Kayan.
“Kami akan menggunakan pengalaman yang kami miliki untuk memastikan bahwa kualitas yang diharapkan Bapak Gubernur Kaltara akan bisa dicapai dengan baik,” ucapnya.
Asal tau saja, PT Adhi Karya merupakan emiten yang sudah pengalaman dalam membangun sejumlah pembangkit listrik di Indonesia. Bahkan, pada saat ini, perseroan tengah merampungkan konstruksi PLTA yang dibangun di Sungai Asahan.
Di sisi lain, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Menilai, kerjasama yang dilakukan Antara PT KHE dengan PT Adhi Karya akan membuat pembangunan PLTA Kayan menjadi semamkin lancar.
Rencana, proyek tersebut juga akan menjadi yang terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara dengan target daya sebesar 9.000 megawatt.
“Investasi yang akan segera dimulai di Kalimanta Utara, yaitu sebuah pembangunan PLTA di Sungai Kayan yang secara agregat nanti jumlahnya 9.000 megawatt,” papar Moeldoko seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Sebagai informasi, saat ini status PLTA terbesar di Indonesia masih dipegang oleh PLTA Cirata yang mampu menghasilkan setrum sebesar 1.008 megawatt.
jika proyek PLTA Kayan ini selesai, maka kapasitas yang dihasilkan akan jauh lebih besar ketimbang yang diproduksi oleh PLTA Cirata.
Oleh karenanya, tidak heran jika PLTA Kayan disebut-sebut sebagai PLTA terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, Moeldoko menambahkan, listrik yang diproduksi oleh PLTA Kayan akan dimanfaatkan untuk menopang kebutuhan listrik di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional yang akan dibangun di Tanah Kuning.
“Jadi tiga kegiatan besar itu, sekaligus dalam satu kawasan terintegrasi,” ucap Moeldoko.