Perusahaan swasta yang bergerak di bidang properti dan perhotelan Qatar Retaj Grup berencana membangun hotel syariah di Lombok, NTB. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPR Ri Agus Hermanto pada pertemuan dengan Vice Chairman dan Managing Director Retaj Group Mohammed bin Johar Said Al Mohammed.
Dalam pertemuan tersebut diungkapkan akan dilakukan investasi di bidang perhotelan dan jasa. Retaj Group memang tertarik berinvestasi di sektor tersebut karena menganggap Lombok perlu dibangun Hotel Syariah mengingat mayoritas masyarakatnya adalah muslim. Selain itu, setiap tahun wisatawan dari Timur Tengah juga terus meningkat.
Terkait dengan rencana investasi tersebut, Johar meminta bantuan serta saran dari DPR agar proses investasi dapat berjalan lancar. Johar menyampaikan bahwa Retaj Group juga tengah mengoperasikan 10 hotel di Qatar, Turki, Komoros, dan Arab Saudi. Hotel yang dibangun memang melarang minuman beralkohol dan merokok di kawasan hotel.
Untuk investasi di Lombok rencananya Retaj Group akan menggandeng investor lokal dalam merealisasikan niatnya. Beberapa pengusaha Indonesia seperti Martua Sitorus dan Tjandra Limanjaya hadir pada pertemuan tersebut.
Agus Hermanto menyambut baik rencana kerjasama antara Tjandra Limanjaya dengan investor Qatar karena dengan begitu peluang investasi lain di kawasan tersebut juga diharapkan diminati para investor. Ia menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah dalam memberlakukan pelayanan izin satu pintu dapat menjamin kepastian hukum serta infrastruktur untuk memudahkan investasi asing yang masuk.
Tjandra Limanjaya meyakini jika kerjasama ini baik untuk investasi di Indonesia. Menurut Tjandra peluang investasi di sektor pariwisata menjadi prioritasnya saat ini.
Selain itu, Dubes RI di Qatar Muhammad Basri Sidehabi menyambut baik upaya investasi dari Retaj Group. Ia menambahkan jika Watar memang aktif melakukan investasi diantaranya adalah sektor telekomunikasi, pertambangan, bank, dan pembangkit listrik.
BUMN Qatar, Nebras Power membeli saham PT Paiton Energy dengan nilai 1,3 miliar dolar AS. Kemudian, perusahaan tersebut akan membangun pembangkit listrik di sekitar Belawan, Sumatera Utara dengan nilai investasi 750 juta dollar AS.
Prediksi Global KonsultanMcKinsey, ekonomi Indonesia dapat meningkat hingga 1,8 triliun AS di tahun 2030. Sehingga Indonesia harus memanfaatkan potensi Qatar dalam melakukan investasi.