Investasi di Bali saat ini cukup menjanjikan, terutama di sektor pariwisata. Sebagaimana diketahui, Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi destinasi wisata dunia.
Oleh sebab itu, tak heran jika banyak turis dari berbagai belahan dunia yang datang ke Bali untuk berlibur. Itulah mengapa Bali hingga kini masih menarik bagi para investor.
Investasi di Bali Kunci Pertumbuhan Ekonomi
Investasi adalah penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Tanpa investasi, pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah akan tersendat.
Negara atau daerah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi wajib membuka dirinya bagi investasi.
Termasuk sebagian besar daerah di Bali yang sejak era 80-an memilih pariwisata sebagai sektor prioritas. Investor pun banyak berdatangan ke Bali. Mereka berlomba-lomba membangun fasilitas pendukung pariwisata.
Seperti halnya pengusaha sukses Investasi di Bali Tjandra Limanjaya yang memiliki banyak investasi di sektor pariwisata di Pulau Dewata.
Para investor baik dari dalam negeri ataupun luar negeri memilih menyediakan akomodasi pariwisata untuk menanamkan modalnya. Terutama di kawasan Nusa Dua dan Kuta.
Sedangkan pemerintah yang bertanggung jawab membangun infrastruktur pendukung pariwisata juga mengeluarkan investasi untuk jalan, bandara, pelabuhan serta berbagai sarana lainnya.
Berkat investasi, pertumbuhan ekonomi di Pulau Bali terus meningkat. Tingkat kesejahteraan warga yang bermukim di sana pun melaju pesat. Bisa dibilang, investasi menjadi berkah karena mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.
Berdasarkan data, sampai dengan November 2019, investasi di Bali mencapai Rp 9,713 triliun. terdiri dari PMA yang terealisasi sebesar Rp 4,862 triliun dengan total 1.758 proyek dan PMDN yang terealisasi RP 4,851 triliun dengan 479 proyek.
Baik itu di sektor primer meliputi tanaman, pangan dan perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan dan pertambangan, Sektor sekunder yakni industri, maupun sektor tersier seperti listrik, gas dan air, konstruksi, transportasi, serta hotel dan restoran.