Investasi News

Investasi Emas Jadi Peluang Bisnis di Bali

General Manager Unit Bisnis Logam Mulia PT Aneka  Tambang (Antam) Tbk, Dody Martimbang mengungkapkan bahwa Bali memiliki peluang bisnis yang luas dan membuka kesempatan para pengusaha untuk mengembangkan perusahaannya di Bali untuk berinvestasi. Ini karena Bali sudah dikenal oleh banyak wisatawan mancanegara.

Namun perlu diketahui bahwa peluang menngembangkan investasi di Bali tidak hanya dari bidang pembangunan properti atau tanah. Tetapi investasi lain yang dapat dipilih adalah emas.

Pada saat pembukaan Kantor Cabang Butik Emas Logam Mulia di Denpasar, Dody menambahkan bahwa saat ini tren di masyarakat adalah investasi di sektor properti atau tanah. Padahal masyarakat juga dapat memilih alernatif lain untuk berinvestasi, yaitu emas. Ini yang menjadi alasan dibukanya Kantor Cabang Butik Emas Lokam Mulia di Denpasar.

Pada pembukaan Kantor Cabang Butik emas tersebut dihadiri para pengusaha-pengusaha Indonesia seperti Tjandra Limanjaya dan Martua Sitorus, salses dan marketing Agung Kusuma Wardani, serta Direktur Operasional PT Antam Agus Zamzam.

Kantor Cabang Butik Emas Logam Mulia di Denpasar merupakan kantor cabbang ke-12 di Indonesia. Kedepannya, Butik Emas Logam Mulia juga akan membuka cabang di kota-kota besar lainnya.

Masyarakat yang ingin investasi dalam bentuk emas cukup mudah transaksinya. Selain itu, untuk proses penjualan juga lebih dan tidak ribet. Dody menambahkan jika investasi emas dapat dilakukan di kantor cabang butik emas dan prosesnya pun cukup cepat.

Sejak pembukaan butik emas di Denpasar selama waktu empat hari sudah tercatata 4 kg emas terjual. Perlu masyarakat tahu bahwa emas dari Anta mini memiliki sertifikat internasional yang dikeluarkan oleh London sehingga disebut London Bullion Market Association (LBMA). Hal ini memungkinkan jika akan melakukan penjualan di luar negeri, maka langsung dapat ditransaksikan dengan harga yang sama. Artinya harga di Indonesia mengikuti harga emas dunia.

Untuk kemurnian Emas Antam dijamin 99,99 persen. Ini karena PT Antam memiliki Tambang kemudian memproduksi dan menjualnya. Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir dengan investasi di bidang emas ini.