Perempuan Indonesia melek investasi, inilah yang terjadi saat ini dan buktinya adalah semakin banyaknya perempuan yang masuk dan menjadi investor di pasar modal. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) total investor perempuan di pasar modal mencapai 476.772 orang.
Memang sebelumnya investasi cenderung dilakukan oleh kaum pria, bisa dikatakan perbandingan yang muncul antara perempuan dan laki-laki dala investasi 70 : 30. Angka ini bertambah kemudian beberapa tahun belakangan ini, perempuan yang terjun di bidang investasi mencapai 41 persen dan laki-laki hanya naik 1 persen menjadi 71 persen.
Anggapan bahwa perempuan hanya menjadi penonton dan lebih baik menjadi ibu rumah tangga atau bahkan karyawan biasa mulai disingkirkan. Memang sudah sewajarnya ditahun modern dan perkembangan instrument kehidupan yang semakin maju mengharuskan perempuan ikut aktif dalam pengembangan kegiatan ekonomi termasuk masuk dalam ranah investasi.
Vivian Secakusuma, Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners, mengatakan, saat ini sekitar 43% investor reksadana adalah perempuan. Yang ajaib, jika diklasifikasikan menurut pekerjaan, kini jumlah investor yang merupakan ibu rumah tangga mencapai 4,78% dari total investor di pasar modal. “Keingintahuan perempuan terhadap investasi sudah cukup tinggi,” kata Vivian.
Vivian menyebutkan bahwa saat ini perempuan sudah cukup cermat dalam menentukan prioritasn investasinya. Ambil contoh, dari keseluruhan total investasi perempuan di reksadana, sebesar 35% merupakan investor perempuan yang berinvestasi di reksadana saham. Lalu 35% lainnya berinvestasi di reksadana campuran, dan sisanya merupakan investor reksadana pendapatan tetap.
Semua itu dikembalikan lagi kepada perempuang tersebut, pilihan untuk tetap terkungkung dalam stigma perempuan hanya sebagai ibu rumah tangga dan mengurus anak memang sebaiknya harus dibuang dan mulai disingkirkan dari pola pikir perempuan Indonesia.
Perempuan bisa ikut aktif dan menjadi salah satu penyuplai perputaran kegiatan ekonomi baik itu dirumah maupun dalam ranah yang lebih luas yaitu kaitanya dengan perusahaan investasi. Yang menjadi catatan adalah investasi harus selalu dibarengi dengan pengetahuan investasi, perempuan harus mau belajar dan pintar dalam menentukan instrument investasi.