Akhir-akhir ini nilai tukar Dollar As terhadap Rupiah terus menguat hingga sampai hari ini 23/05 terpantau nilai tukar Dollar menembus 14.190. Gejolak penguatan Dollar seharusnya bisa dimanfaatkan dan menjadi salah satu peluang investasi saat rupiah melemah.
Namun sebelum anda mengambil keputusan untuk melakukan investasi atau mengambil keuntungan dari keadaan ini sebaiknya anda harus lebih jeli dan memperhitungkan berbagai faktor. Jangan sampai niatan untuk mendapatkan untung akan berujung kerugian.
Hal terpenting dalam menentukan keputusan anda ditengah kondisi penguatan Dollar terhadap Rupiah adalah untuk menentukan niatan anda untuk berinvestasi dalam jangka panjang atau jangka pendek.
Jika melihat kondisi ini maka hal yang bisa dilakukan adalah investasi jangka pendek. Angka ini bisa diambil dari selisih saat ini ketika anda melakukan pembelian di harga bawah dan saat ini sedang naik untuk menjual makan anda akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga tersebut.
Contoh singkat dari kondisi ini jika anda bermain investasi jangka pendek. saat ini kurs rupiah telah menembus Rp14 ribu per dolar AS. Padahal, pada awal tahun masih bergerak di kisaran Rp13.000 hingga Rp13.500 per dolar AS. Bagi investor yang sudah memegang dolar AS sejak tiga bulan ke belakang, sekarang mungkin saat yang tepat untuk menjual karena itu akan untung dengan selisih harga.
Namun investasi jangka pendek bukan asal-asalan. Sebagai investor yang cerdas harusnya anda memperhatikan beberapa faktor seperti kondisi pasar dan tren keunangan pasar global, kebijakan dan regulasi bisa sangat mempengaruhinya.
Lain halnya jika investor membeli dolar AS untuk investasi jangka panjang mengingat investasi dolar AS juga bisa dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang. Misalnya, bagi orang tua yang berencana untuk menyekolahkan buah hatinya di luar negeri atau investasi lainnya.
Investasi mata uang asing tidak hanya terbatas dalam bentuk dolar AS banyak mata uang lain yang bisa digunakan untuk investasi. Di saat volatilitas dolar AS melesat, investor bisa memilih alternatif investasi dalam mata uang lain seperti dolar Singapura dan dolar Australia yang trennya menguat tetapi tetap relatif stabil dan naik nya juga bertahap sangat cocok untuk investasi jangka panjang.