Investasi News

Untungan Mana Investasi Properti Indonesia atau Malaysia ?

Indonesia dan Malaysia merupakan dua Negara yang menjalin hubungan baik dari beberapa segi kerjasama mulai dari kerjasama bilateral pemerintah dan juga kerjasama bisnis. Nah kali ini akan mengupas bagaimana jika melihat dari sektor investasi properti, menguntungkan di Indonesia atau di Malaysia ?

Jika dilihat dari komoditi investasi properti itu sendiri memang bisa disebut bahwa setiap Negara memang memiliki ciri khas sendiri untuk investasi properti.

Salah satu hal yang memang bisa dikatakan sangat membedakan adalah jumlah populasi dari penduduk di suatau Negara. Hal ini berimbas kepada permintaan bisnis properti, asumsinya jika penduduka banyak makan permintaan akan properti akan banyak juga dan sebaliknya.

Di Indonesia sendiri, keunggulan berinvestasi properti terletak pada banyaknya jumlah penduduk. Hal ini membuat permintaan terhadap produk properti tak pernah ada habisnya. Apalagi di Indonesia ditunjang dengan produksi properti yang bisa dibilang sangat kompleks, berbeda pulau dengan karateristik permintaan properti yang berbeda dan bukan hanya satu jenis investasi properti.

Nah jika melihat di Malaysian untuk investasi properti memang ada dua hal yang dinilai bagus dan mampu mendongkrak permintaan investasi properti.

Malaysia merupakan negara tujuan urutan ke-3 untuk investasi dari sisi masyarakat Indonesia sendiri terutama kaum milenial.

Kemudian hal lain adalah pendidikan dan kesehatan. Rumah sakit di sana dinilai bagus dan sering menjadi rujukan orang Indonesia. Jumlahnya kurang lebih 600 ribu orang Indonesia per tahun yang berobat di sana.

Jadi bisa dibilang Malaysia adalah rumah kedua bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Kebanyakan investasi properti investor Indonesia di Malaysia ternyata juga menyasar warga Indonesia itu sendiri.

Namun dari segi keuntungan yang didapat memang lebih besar di Indonesia. Investasi properti di Malaysia, dalam setahun perkiraannya hanya mampu memberi keuntungan sewa (yield) sekitar 4%. Sementara di Indonesia 7%.

Jika melihat dari beberapa indikator diatas memang banyak hal yang secara tidak langsung bisa saja mempengaruhi investasi properti itu sendiri. Yang terpenting jika memang masih memungkinkan investasi properti di Indoensia memang lebih baik memulainya di Indonesia, jika sudah berkembang baru bisa masuk pasar intenasional.